Saturday, June 9, 2012

Syaitan Eksistansialisme

 Eksistensialisme berhamburan, meresap dan merasuk rakus ke setiap ufuk dunia. Anak-anak muda asyikkan Hedonisme, Pemuda-pemuda harapan diperkudakan nafsu, Gadis-gadis gilakan cinta tanpa batasan. Yang tua renta tersadai dilanggar arus Cinta Dunia.
Filsufus kuffar bersaksi: "Dunia ini hanyalah tempat memuaskan nafsu. Selepas mati tiada lagi alam lain. Kita semua menjadi tanah!"
Lalu omongan tahyul ini dijulang tinggi, melebihi kalam ilahi. Bergelimpangan manusia bersumpah mengabdikan diri kepada nafsu. Tenggelam dalam ghairah sehinggakan lemas sedalam-dalamya. Zahir kesesatan ini, dalam Filem-filem bernobat boxoffice, Lagu-lagu di carta teratas & Syair-syair siulan di jalanan.

Menghirup udara dunia. Di bandar-bandar besar yang begitu masyhur maju, menaranya mengusik langit, manusianya lalai diusik iblis. Aku terbatuk, asap dan gas merbahaya gemar bertebaran. Tapi kerongkong ini, lebih loya, kerana dijamu kerenah bangsa kita. Lupa ayah lupa ibu, lupa semalam lupa esok, lupa Allah lupa Rasul...

Nota:Eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar. Sebenarnya bukannya tidak mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak benar, tetapi seorang eksistensialis sadar bahwa kebenaran bersifat relatif, dan karenanya masing-masing individu bebas menentukan sesuatu yang menurutnya benar.

No comments:

Post a Comment