Friday, September 17, 2010

Rintihan terjawab

Mata hati melihat realiti
terbitnya mentari menyinari semesta
turunnya manik-manik hujan
menumbuhkan kelopak mawar
sungguh,
butirhujan itu
persis
si dia guru

Oh guruku,
Kami insan tiada sempurna
kadang kami keanak-anakan,
kadang kami terlena senyap,
kadang kami berlaku biadab,
kadang kata berlagak benci,
kadang kami tak kau senangi

guruku,
kalau tanpa petah katamu
tiadalah mentari di dalam hati
kalau terhenti tutur katamu
mungkinkah kami miliki ilmu?

guruku,
luahan hati merayu sayu
terimalah kami anak muridmu,
kami rindukan
hangat tuturmu
manis senyummu

guruku,
bukan niat kami meluka hatimu
bukan hasrat kami menahan senyummu
sungguh kami akui
engkau tak bersalah
kami yang buta
hati ini yang mati

Sungguh kami hanya ingin
melihat
kau tersenyum
lantaran kejayaan kami
hasil
titis-titis pengorbananmu
guru..

No comments:

Post a Comment