saat dulu itu
meskipun sengatnya berbisa
namun tetap mahu
menghangatkanku
Ketika wakru
tarbiyyah bersenandung
mendendangkan puisi kasih
meniupkan roh mujahid
menebas makar sang kuffar
gagah
menggalas syiar
Ku rindui suara Da'i
nan jujur amat
manghambur hangatnya hidayah
persis purnama
caknanya berleluasa
sedang
akulah pungguk
perindu redhaNya
Ku rindui kalam Murabbi
penghibur nurani hati
moga
terhapus hijab-hijab pekat
tak lagi
ingin ku berpaling
ke gelapnya silam
Dalam rindu
yang amat dirindui
perburuan ini terus bertebaran
dalam menagih
cinta Sang Pencipta
yang nanti
di perbatasan waktu
berteduhnya
para perindu tegar.
No comments:
Post a Comment